PENDAHULUAN
Manusia
memiliki sifat social yang tinggi, maka dari itu saya akan mengambil judul “manusia
yang mempunyai interaksi social”. Sebelumnya saya berterimakasih kepada Allah
SWT yang telah memberikan saya kesehatan sampai terbuat nya makalah ini sampai
selesai dan saya berterimakasih pula kepada dosen IBD (Ilmu Budaya Dasar) yang
telah memberikan kesempatan untuk membuat makalah ini yang bertemakan “manusia
sebagai makhuk berbudaya” .
PEMBAHASAN
Interaksi sosial
merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang
berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dannorma yang
berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik
jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam
kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara
satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial
merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu
sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang
saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk
kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan
bahwa interaksi merupakan
dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial,
maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut
interaksi.
Syarat
interaksi social
Menurut Soerjono Soekanto,
interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak
sosial dan komunikasi.
§
Kontak Sosial
Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang
artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti
bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu
terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan
kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui
telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak
menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat
berikut.
1. Kontak
sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada
suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu
pertentangan atau konflik.
2. Kontak
sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila
para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara
guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau
pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi
apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan
melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang
ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh
sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang
terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
§
Komunikasi
Komunikasi
merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu
adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan
fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok
dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
1. Komunikator,
yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
2. Komunikan,
yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
3. Pesan,
yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi,
instruksi, dan perasaan.
4. Media,
yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan,
tulisan, gambar, dan film.
5. Efek,
yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan
pesan dari komunikator.
Ada tiga tahap penting dalam
proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
§
Encoding
Pada
tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam
kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah,
kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus
menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
§
Penyampaian
Pada
tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan
gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari
keduanya.
§
Decoding
Pada
tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang
diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
Dengan
ini manusia bias di katakan mempunyai sifat budaya. Dari definisi budaya itu
sendiri adalah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk
lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia
harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka
bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai
kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi
kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk
menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan.
sumber :
No comments:
Post a Comment