Wednesday 17 June 2015

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI


1. Definisi Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu

Pengertian sistem menurut Wikipedia indonesia adalah sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sedang menurut beberapa ahli pengertian sistem adalah sebagai berikut :
– Menurut LUDWIG VON BARTALANFY => Sistem merupakan seperangkat unsure yang saling terikat dalam suatuantar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
– Menurut ANATOL RAPOROT => Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
– Menurut L. ACKOF => Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yangterdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
• Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
• Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.

• Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
• Lingkungan, tempat di mana sistem berada

Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Lebih jauh mengenai pengertian sistem bisa dibaca di file berbentuk pdf yang bisa di didownload secara gratis berikut.
2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-
sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada
subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem
tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga
dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.

Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar
yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus
tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan
dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari
sistem.

Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem
akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.

Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.

Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan
hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem
akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan
laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal
biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam
ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti
misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk
sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem
dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari
ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan
sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

3. Klasifikasi Sistem
A. DETERMINISTIK SISTEM
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan / diketahui dengan pasti.

B. PROBABILISTIK SISTEM.
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).

C. OPEN SISTEM.
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya.

D. CLOSED SISTEM.
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.

E. RELATIVELY CLOSED SISTEM.
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain.
Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah
didefinisikan dalam batas-batas tertentu .

F. ARTIFICIAL SISTEM.
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.

G. NATURAL SISTEM.
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.

H. MANNED SISTEM.
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :

H.1. Sistem manusia-manusia.
Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.
H.2. Sistem manusia-mesin.
Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.
H.3. Sistem mesin-mesin.
Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem.

Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas. Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau
tugas-tugas fisik yang berat. Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode ” Relatively Closed dan Deterministik Sistem “, karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.

https://hariyowijoseno.wordpress.com/2010/03/16/implementasi-sistem-informasi/
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Monday 27 April 2015

Harga Asus Zenfone 2 | Spesifikasi | Review Lengkap

Asus Zenfone 2 merupakan generasi terbaru smartphone android besutan vendor Asus yang siap mengebrak pasaran gadget dengan hadir berbekal dukungan spesifikasi yang mumpuni dan mapan dengan banderol harga yang terjangkau karena sejatinya Asus Zenfone 2 dipersiapkan untuk para pengguna gadget android kelas menengah.


Harga Asus Zenfone 2 menurut informasi resminya adalah mulai $199 atau sekitar Rp 2,5 juta untuk harga dari varian memory internal 16GB dan dukungan memory RAM 2GB. Sayangnya, pihak produsen belum memberikan informasi secara resmi untuk harga varian memory RAM 4GB. Kita akan ulas spesifikasi serta fitur lengkapnya.

Asus Zenfone 2 hadir dengan dukungan layar sentuh berteknologi Panel IPS (In-Plane Switching) berukuran 5,5 inci dengan resolusi full HD 1920 x 1080 piksel yang mampu menghasilkan kerapatan layar mencapai 403 piksel per inci dengan sudut pandang yang luas dan juga tajam. Layarnya juga dilengkapi dengan lapisan Gorilla Glass 3 agar terhindar dari goresan.



Sektor performa, Asus Zenfone 2 memiliki sisi kinerja performa tingkat tinggi di kelasnya. Untuk mendapatkan kinerja yang powerfull pihak vendor membekali mainan terbarunya tersebut dengan dukungan prosesor Intel Z3580 quad-core berkecepatan 2,33GHz.

Kinerja semakin maksimal dengan hadirnya dukungan pengolah grafis terbaru mumpuni dari PowerVR G6430 serta memory RAM sebesar 4GB. Perlu diketahui jika Asus Zenfone 2 merupakan smartphone pertama dengan dukungan memory RAM sebesar 4GB yang tersedia untuk saat ini.

Sektor kamera merupakan salah satu sektor dengan peningkatan spesifikasi yang signifikan dimana telah dibenamkan kamera utama dengan sensor sebesar 13 megapiksel autofokus dengan aperture f/2.0 lengkap yang semakin sempurna dengan dukungan dual-tone LED flash yang mampu menghasilkan cetak foto yang apik dan tajam.


Sementara untuk kamera sekundernya sendiri hadir dengan resolusi sebesar 5 megapiksel untuk video call dan juga aktifitas foto selfie yang kini semakin banyak diminati oleh para pengguna gadget di seluruh tanah air. Kamera Zenfone 2 ini juga dibekali dengan mode manual dan HDR.

Asus Zenfone 2 juga dibekali dengan beragam sisi konektivitas yang komplit. Beberapa diantaranya adalah 4G LTE, 3G HSPA, WiFi, dan Bluetooth yang siap membantu anda dalam melakukan beberapa hal serta kegiatan sehari – hari anda.

Harga Harga Asus Zenfone 2
Harga Baru : 2.500.000
Harga Bekas : –
Harga Terbaru : Cek Di Sini

Asus Zenfone 2 dilengkapi dengan dukungan memory internal 16GB dengan didukung pula dukungan slot microSD untuk ekspansi memory eksternal tambahan yang mampu menyimpan lebih banyak file serta folder penting anda. Ulasan Spesifikasi dan Harga Asus Zenfone 2 diatas semoga bermanfaat untuk anda para pecinta gadget android Indonesia.

Baca ulasan terbaru kami dari produk Asus yang tak kalah populernya yakni Asus Zenfone 5. Berapa harga terbarunya untuk bulan ini ? Simak ulasan terbarunya di ” Harga Asus Zenfone 5 ” yang beberapa waktu lalu kita bahas bersama lengkap dengan spesifikasi serta fitur unggulannya.

http://apptekno.com/harga-asus-zenfone-2/

kelompok :
- olanda E.P
- Muhammad idraki zakira
- Galih anugrah ramadhan
- syarief hidayat
- Yosi septian
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Friday 2 January 2015

Bedah Website Usaha dan Bisnis E-commerce


Pada kesempatan ini penulis akan melakukan pembahasan mengenai bedah website, berhubung saat ini lagi booming-boomingnya Online Shop maka kali ini kita akan mebedah website online shop.
Mungkin akhir-akhir ini kita sering mendengar Zalora, yak.. betul sekali seringkali nama Zalora muncul pada komersial break di Televisi. Zalora merupakan salah satu butik online terbesar di Indonesia.
Zalora hadir di Indonesia sejak bulan Februari 2012. Timnya beranggotakan 10 orang Zalora dengan keyakinan bahwa bisnis e-commerce di tanah air akan berhasil.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada proses bedah website diantaranya kira bedah mengenai fungsi, pelayanan, serta fasilitas pendukung yang dimiliki perusahan (usaha/bisnis) ini.
Zalora pada mulanya, situs belanja online ini merupakan salah satu cabang dari toko online terbesar di Eropa, Zalando. Di lingkup Asia namanya Zalora yang memiliki adik perusahaan di delapan negara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Thailand, dan FIlipina.
Selain aksesnya sangat mudah, Zalora memiliki brand-brand berkualitas, seperti Calvin Klein, Steve Madden, Hush Puppies, Guess, Rip Curl, Nike, Oakley, Ardistia New York, dan masih banyak lainnya. Tidak hanya itu, ada pula brand lokal yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia maupun asing, seperti (X) S.M.L, League, hingga Contempo.
Situs belanja online ini bekerja sama dengan lebih dari 400 merek ternama, baik lokal maupun internasional serta menawarkan lebih dari 20.000 produk bagi para pecinta fashion di tanah air. Banyak sekali pilihan barang yang bisa dibeli di toko online ini, di antaranya pakaian, aksesori, bahkan dekorasi untuk rumah.
Banyaknya brand dalam Zalora dibuat agar pilihan belanja makin bervariasi. Tidak ada perbedaan harga dengan nilai yang dibanderol dalam situs resmi brand yang terdapat dalam online shop ini. Pembeli pun dapat segera memesan barang yang diinginkan kapanpun dan di manapun ia berada.

Hal-hal penting lainnya dalam pembedahan web untuk perusahaan kecil ataupun besar adalah perencanaan dalam melakukan pemasaran produknya, serta komunikasi elektronik yang digunakan.
Zalora Online Shopping, Walaupun baru tujuh bulan di Indonesia, Zalora sudah berkembang pesat. Situs belanja online ini telah memiliki 100.000 fans di Facebook dan mempekerjakan lebih dari 200 pegawai.
Jelas sekali mereka para pendiri Zalora memiliki tujuan dan perencanaan yang cukup jelas, yaitu memberikan kemudahan akses 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu agar semua orang bisa mendapatkan style terbaik dari berbagai macam merek dengan harga yang kompetitif.
Perkembangannya didukung oleh kerja sama tim Zalora dalam memasarkan web-store mereka. Diawali dari promosi secara online, seperti melalui Google, Facebook, Twitter, hingga kini merambah ke media eleltronik.
Dalam dua atau tiga bulan ke depan, Zalora ingin memperluas promosinya melalui iklan televisi karena hampir semua masyarakat menonton televisi. "Sekarang ini fase kedua sekitar bulan ini, mulai advertise melalui TV kabel baru launching, radio, juga printing," urai wanita kelahiran 14 Januari 1983 itu.
Dalam segi pemasaran produknya Zalora selain menyediakan berbagai pilihan brand yang menarik, ada pula cara pembayaran yang opsional. Selain bisa dilakukan melalui kartu kredit atau transfer, pembeli bisa membayar tunai saat pengiriman barang atau disebut Cash on Delivery.

Satu hal yang tak bisa luput dari suatu perusahaan adalah Visi dan Misi, pada wawancara yang beberapa pihak lakukan terhadap lebih dari satu perusahaan(website) e-commerce / online shop, rata-rata mereka memiliki visi dan misi,
Visi
          Menjadi Portal Media Diskusi Jual Beli Online Shop Terbesar dan Terpercaya di Indonesia
Misi
  • Menjadi media perantara perdagangan online yang terbaik di Indonesia 
  • Menjadi media dan alternatif sumber penghasilan 
  • Menghadirkan fiture-fiture yang memuaskan pelanggan 
  • Ikut berpartisipasi melahirkan pengusaha online yang tangguh dan berbobot
  • Memasyaratkan dunia online Indonesia



Berikut adalah tampilan dari website online shop Zalora:

template yang simple karena memang tidak dibutuhkan tampilan yang terlalu ribet untuk menjual suatu barang, pada saat kita mengetikkan URL dari website ini maka sebelum muncul halaman utama seperti diatas, akan muncul javascript seperti window kecil yang berfungsi untuk akses cepat bergabung dengan situs online shop ini seperti gambar berikut:

pada bagian itulah pembeli/pengunjung memasukkan email dan gendernya. selanjutnya untuk melakukan suatu transaksi pengunjung/pembeli tetap harus membuat akun yang memilki biodata kumplit sebagai syarat untuk proses jual-beli, dan pada bagian My Account, atau Login akan ditemukan tampilan seperti ini:
kelebihan dari website Zalora ini memiliki akses Help bagi para pengunjung yang menemukan kesulitan pada proses apapun, bentuk help yang ada sebagai berikut:

http://kreatifitas-mahasiswa.blogspot.com/2012/12/bedah-website-usaha-dan-bisnis-e.html

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Monday 24 November 2014

Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalahkonsumenkaryawanpemegang sahamkomunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

contoh CSR yang di riset oleh penulis adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh PT.Danone Aqua Indonesia dengan nama program "Lestari" 

Program Lestari Dari DANONE AQUA Dirasakan Manfaatnya Oleh Masyarakat Terpencil

Megapolitanpos.com : JAKARTA – 13 Oktober 2009: DANONE AQUA hari ini mengumumkan bahwa sejalan dengan salah satu program Millenium Development Goals (MDGs) dari PBB yaitu menyediakan akses air bersih untuk masyarakat, DANONE AQUA telah berhasil memberikan akses air bersih kepada puluhan ribu warga di daerah perkampungan, sebagian besar di kawasan terpencil melalui program LESTARI WASH (Water Access, Sanitation & Hygiene).
Program ini menegaskan posisi DANONE AQUA yang unik sebagai perusahaan yang secara konsisten melakukan program-program sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kontribusi LESTARI WASH terbaru adalah peran sertanya dalam program pemerintah daerah Serang berupa program peningkatan kualitas kampung di desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabubaten Serang yang baru saja diresmikan minggu lalu. Program peningkatan kualitas kampung tersebut mencakup penyediaan rumah, penghijauan dan penyediaan akses air bersih dan sanitasi dimana LESTARI WASH mengambil peranan. Program WASH di Desa Curug Goong yang dimulai Juni 2008 tersebut meliputi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan penyediaan akses air bersih dan sanitasi lingkungan yang memberi manfaat besar kepada lebih dari 1.700 warga desa. Sebelumnya warga mendapatkan air bersih dari sumber air yang letaknya jauh dari desa dan belum ada fasilitas yang dibangun untuk memperpendek jarak akses air bersih tersebut.

Yann Brault, Direktur Corporate Social Responsibility (CSR), DANONE AQUA, mengatakan, ”Bekerja sama dengan multi pihak termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berpengalaman di sektor pelestarian lingkungan dan air bersih, Rekonvasi Bhumi, DANONE AQUA, warga masyarakat Curug Goong, maupun pemerintahan setempat maka telah terwujud fasilitas-fasilitas air bersih berupa sumur bor, menara air, instalasi pemipaan, fasilitas keran umum dan MCK (mandi-cuci-kakus). Kami telah membangun tiga fasilitas keran umum dan delapan fasilitas MCK yang dilengkapi dengan keran umum pula untuk masyarakat desa. Saat ini kami sedang mempelajari kemungkinan untuk menjalankan program penanggulangan sampah dan pertanian organik di area yang berdekatan, terutama di Desa Cipayung dan Cisaat, Padarincang.”

Program tersebut melengkapi serangkaian program LESTARI WASH lainnya seperti Program Air Bersih untuk Hidup Sehat di kampung Darmaga, Babakan Pari, dengan menyediakan instalasi pompa, penampungan air, fasilitas sanitasi, dan air bagi ratusan warga; Program Satu Liter Untuk Sepuluh Liter di yang sekarang berjalan di Nusa Tenggara Timur dan Timur Tengah Selatan, dimana pada akhir 2011 ditargetkan program ini menjangkau 70.000 orang di seluruh Indonesia.

Binahidra Logiardi, Sustainable Development & Social Responsibility, DANONE AQUA, menjelaskan ”Air merupakan kebutuhan mendasar bagi kita semua, namun tidak semua orang bisa mengakses air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Banyak daerah di berbagai wilayah Indonesia, yang mengalami kesulitan untuk memperoleh air karena topografi daerah tersebut membutuhkan sistem infrastruktur pasokan air agar masyarakat dapat mengakses air bersih. Melalui program LESTARI WASH, DANONE AQUA berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih di Indonesia”.

LESTARI WASH, yang fokus kepada penyediaan akses air bersih dan kesehatan lingkungan, merupakan bagian dari program CSR (corporate social responsibility) global berkelanjutan AQUA LESTARI yang mulai diterapkan DANONE AQUA sejak tahun 2006. AQUA LESTARI merupakan suatu pendekatan sosial dan lingkungan komunitas yang inovatif serta multipihak dengan tujuan pelestarian lingkungan, terutama sumber daya air dan pemberdayaan masyarakat.

Program-program AQUA LESTARI lainnya meliputi perlindungan sumber air melalui reboisasi (penanaman ratusan ribu pohon di Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Salak, hutan agro organik, termasuk pembibitan), pertanian (model pertanian terpadu, pengairan), pendidikan (penyuluhan, program pendidikan berkesinambungan) dan sosial-ekonomi (pencegahan banjir, pengobatan gratis, khitanan massal). Seluruh program didisain sesuai kebutuhan dari masyarakat dan sejalan dengan panduan ISO 26000 tentang tanggung jawab sosial perusahaan.

Tanggung jawab sosial DANONE AQUA merupakan bagian dari tanggung jawab korporat perusahaan yang memiliki komitmen untuk melindungi sumber air di Indonesia. Oleh karena itu tanggung jawab AQUA bahkan sudah dimulai sejak melakukan penyeleksian mata air karena tidak semua mata air pegunungan bisa menjadi sumber air AQUA.

Wahyu Triraharja, Manajer Pengelolaan Sumber Daya Air DANONE AQUA mengatakan, “Mata air pegunungan kami mewakili sebagian sumber air alami terbaik di Indonesia. Hal ini dikarenakan kami memilih sumber mata air kami dengan seksama. Sumber mata air tersebut haruslah memenuhi kriteria yang sangat spesifik. Jika mata air tersebut memenuhi kriteria awal ini, maka sumber mata air tersebut kemudian menjalani tahap proses seleksi yang mencakup penelitian intensif yang dilakukan oleh beberapa tim ahli serta sesuai dengan peraturan pengelolaan air yang berlaku. Oleh karena itu tidak mengherankan jika tidak semua mata air pegunungan bisa menjadi sumber air AQUA.”

Saat ini AQUA memiliki 11 mata air pegunungan di seluruh Indonesia dan masing-masing mata air tersebut dipilih dengan seksama sehingga pelanggan di Indonesia dapat menikmati kebaikan alam setiap saat mereka minum AQUA. 


sumber :
http://sheryu.blogspot.com/2010/11/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-aqua.html
http://www.aqua.com/aqua_lestari
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Tuesday 28 October 2014

SKEMA VLAN


Pada Minggu lalu kita diberikan tugas untuk membuat vlan dimana diharuskan sesama vlan bisa mengirimkan pesan tetapi jika berbeda vlan tidak bisa mengirimkan pesan.
Untuk awalan pertama – tama kita letakkan di lembar kerja 4 buah pc, 2 buah switch, dan 1 router.
Untuk pc dihubungkan ke switch dengan menggunakan kabel straight, lalu hubungkan switch ke switch dengan menggunakan kabel cross, lalu yang terakhir kita hubungkan router dengan switch dengan kabel straight.



Sekarang kita membuta ip address, subnet mask, dan default gateway secara static berikut inputnya :



Lalu sama dengan sebelumnya kita harus mengisi ip configuration dengan static dengan inputan sebagai berikut :



Selanjutnya kita teruskan untuk mengisi ip configuration dengan mengisi secara manual (static) seperti pada gambar dibawah ini :



Lalu pada pc selanjutnya kita tinggal memasukkan inputan pada IP Configuration dengan manual atau static seperti yang ada pada gambar dibawah :



Pada Switch pertama kita ketikkan seperti yang ada pada gambar dibawah ini dengan mengetikkannya pada CLI atau Command Line Interface. Dibawah ini adalah untuk mengkonfigurasi port vlan sw-1.


Pada gambar dibawah ini untuk mengkonfigurasi vlan pada sw-1 dengan memberikan nama pada masing – masing vlan.



Pada Switch kedua kita ketikkan seperti yang ada pada gambar dibawah ini dengan mengetikkannya pada CLI atau Command Line Interface. Dibawah ini adalah untuk mengkonfigurasi port vlan sw-2.



Selanjutnya pada gambar dibawah ini adalah untuk menampilkan vlan yang sudah aktif atau yang sudah dibuat, jika belum dibuat hanya akan menampilkan defaultnya saja.



                  Untuk mengganti nama router bisa mengetikkan seperti pada gambar dibawah ini :



Untuk encapsulation pada port 0.1 dan menginterface pada fa0/1.


Untuk encapsulation pada port 0.10 dan menginterface pada fa0/10.



Untuk encapsulation pada port 0.20 dan menginterface pada fa0/20.



Untuk menampilkan IP setiap port dengan mengetikkan show ip int brief.


Lalu pada tahap akhir  ini adalah untuk mencoba kirim pesan dari PC A1 ke PC B1.


Selanjutnya pada tahap ini kita coba untuk kirim pesan dari PC A2 ke PC B2.













Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Sunday 19 October 2014

Review Jurnal e-Commerce

Apa itu e-Commerce?
Electronic – Commerce (e-Commerce), yang kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti perdagangan secara elektronik, pada saat ini merupakan topik yang hangat dibahas dan dibicarakan. Secara sederhana e-Commerce didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi internet dalam perdagangan. Dengan demikian e-Commerce berkembang karena dipicu oleh perkembangan pesat dalam bidang elektronika, khususnya di bidang informasi dan komunikasi elektronik.
Dalam buku ini pengarang pada dasarnya menjelaskan tiga bidang fundamental yang membentuk e-Commerce, yaitu : Electronic Markets (EM), Electronic Data Interchange (EDI), dan Internet Commerce (IM).
EM, oleh pengarang dimaksudkan sebagai teknologi informasi dan komunikasi dalam menyajikan berbagai barang dan jasa dalam suatu segmen pasar, sehingga harganya dapat dibandingkan satu dengan lainnya oleh calon pembeli, yang harus melakukan keputusan transaksi. Contoh sederhana dari suatu e-Markets (EM) adalah sistem pemesanan karcis penerbangan (ticket booking).
EDI, oleh pengarang dimaksudkan sebagai penyedia sistem yang distandardisasi untuk suatu transaksi jual-beli yang diberi kodifikasi, sehingga data tersebut dapat dikomunikasikan, antara satu komputer dengan komputer lainnya, tanpa membutuhkan pesanan tertulis, yang sering menyebabkan keterlambatan dan kesalahan dalam pengurusan surat-menyurat. Contoh di mana EDI banyak dimanfaatkan adalah dalam sektor pasar swalayan (supermarket) untuk bertransaksi dengan para pemasok barang.
IC dimaksudkan oleh pengarang sebagai teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk periklanan dan penjualan suatu barang atau jasa. IC ini misalnya dapat digunakan untuk membeli buku-buku yang pengirimannya dilakukan lewat pos.
Tulisan dalam buku ini oleh pengarang dibagi dalam 5 (lima) bagian dan terdiri dari 17 (tujuh belas) bab. Bagian pertama, menjelaskan tentang definisi dan pengertian e-Commerce serta memperkenalkan konsep suatu analisis siklus perdagangan, yang merupakan model yang kemudian dibahas dan dikembangkan oleh pengarang dalam bagian-bagian berikutnya dan buku ini.
Bagian kedua, membahas tentang pemanfaatan e-Commerce untuk kegiatan bisnis yang dikaitkan dengan konteks Value Chain dan Competitive Advantage Systems. Diusulkan pula suatu pendekatan dalam pengembangan suatu strategi bisnis dalam bidang e-Commerce. Sebagai contoh studi bisnis pemanfaatan e-Commerce dalam bagian ini dijelaskan tentang industri transportasi udara.
Bagian ketiga, dijelaskan tentang transaksi suatu bisnis dengan bisnis lainnya, yang ditandai oleh adanya suatu pertukaran perdagangan yang diformalkan, disertai dengan ciri pemasokan jangka panjang. Karenanya diperlukan peninjauan khusus terhadap ketiga teknologi e-Commerce, tetapi terutama ditekankan kepada pemanfaatan EDI secara reguler, yaitu transaksi perdagangan secara berulang.
Bagian keempat, terutama membahas pemanfaatan e-Commerce untuk bisnis dengan transaksi konsumen, di mana konsumen e-Commerce untuk kebanyakan organisasi adalah unsur terakhir dari e-Commerce. Dibahas juga tentang teknologi utama unsur internet, web, dan pemanfaatan serta implementasi dari e-Shop.
Bagian kelima, merupakan bagian kesimpulan dari buku ini, yang pada dasarnya disimpulkan bahwa EM, EDI, dan IC dapat memfasilitasi suatu koordinasi secara elektronik, suatu Value Chain terkoordinasi, yang dapat diperdebatkan sebagai suatu prasyarat dalam implementasi kompetitif dari suatu e-Commerce.

Perkembangan dan tantangan e-commerce 
Perbincangan mengenai electronic commerce, yang biasa disebut e-Commerce, tampaknya tidak ada hentinya di Indonesia. Perkembangan bisnis via internet ini semakin diminati. Tuntutan semakin besar untuk segera mengatur e-Commerce dalam suatu peraturan perundang-undangan. Berbagai permasalahan hukum ditemui dalam e-Commerce, termasuk mengenai hubungan hukum antar para pelakunya. Hukum harus dapat menegaskan secara pasti hubungan-hubungan hukum dari para pihak yang melakukan transaksi e-Commerce. Namun sayangnya, dalam konteks hukum Indonesia, ketegasan hubungan hukum itu belumlah diatur. Oleh karenanya penulis mencoba untuk menganalisis apakah ketentuan hukum yang ada dalam KUHPerd dan KUHD sudah cukup relevan dan akomodatif dengan hakekat e-Commerce atau perlu regulasi khusus yang mengatur tentang e-Commerce.
Beberapa permasalahan hukum yang muncul dalam bidang hukum dalam aktivitas e-Commerce, antara lain:
1.      Otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet.
2.      Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara hukum.
3.      Obyek transaksi yang diperjualbelikan.
4.      Mekanisme peralihan hak.
5.      Hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat dalam transaksi baik penjual, pembeli, maupun para pendukung seperti perbankan, internet service provider (ISP), dan lain-lain.
6.      Legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai alat bukti.
7.      Mekanisme penyelesaian sengketa.
8.      Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian sengketa.
Beberapa permasalahan terhadap konsumen yang dapat disoroti akibat tidak jelasnya hubungan hukum dalam transaksi e-Commerce. Pertama adalah mengenai penggunaan klausul baku. Sebagaimana diketahui, dalam kebanyakan transaksi di cyberspace, konsumen tidak memiliki pilihan lain selain tinggal meng-click icon yang menandakan persetujuannya atas apa yang dikemukakan produsen di website-nya, tanpa adanya posisi yang cukup fair bagi konsumen untuk menentukan isi klausul.
Kedua, bagaimana penyelesaian sengketa yang timbul. Para pihak dapat saja berada pada yurisdiksi peradilan di negara yang berbeda. Sementara perdebatan mengenai yurisdiksi penyelesaian sengketa e-Commerce ini tampaknya masih akan cukup panjang, selama masa penentuan saat terjadi dan di mana terjadinya perjanjian e-Commerce masih terus menjadi perdebatan pula.
Selain itu, diperlukan pula suatu sistem dan mekanisme penyelesaian sengketa khusus untuk transaksi-transaksi e-Commerce yang efektif dan murah. Hal lainnya adalah masalah keamanan dan kerahasiaan data si konsumen serta privasi dari kalangan konsumen.
Dari uraian yang telah disampaikan oleh penulis di atas, tentunya dapat terlihat demikian rendahnya perlindungan terhadap kepentingan konsumen. Ketidakjelasan hubungan hukum antar pelaku e-commerce, yang tentu salah satunya bertindak sebagai konsumen, bermuara pada kondisi tidak terlindunginya konsumen. Sudah sepatutnya apabila konsumen, terutama konsumen terakhir sebagai sasaran terbesar dalam transaksi e-Commerce, mendapat perlindungan dari berbagai perilaku usaha produsen yang merugikan.
Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dalam e-Commerce masih rentan. Undang-undang Perlindungan Konsumen yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan dalam e-Commerce. Karakteristik yang berbeda dalam sistem perdagangan melalui internet tidak cukup tercover dalam UUPK tersebut. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai cyberlaw termasuk didalamnya tentang e-Commerce agar hak-hak konsumen sebagai pengguna internet khususnya dalam melakukan transaksi e-Commerce dapat terjamin.
Electronic Commerce (e-Commerce) sangat mendukung dalam peningkatan, pengembangan, suatu perusahaan. Dengan adanya e-commerce akan dapat memberikan suatu kelayakan bagi pihak manajemen dalam memproses berbagai sumberdaya yang digunakan. Diantara sumberdaya tersebut, e-commerce merupakan pendukung manajemen dalam proses pemasaran untuk mencapai tujuan. Hal tersebut dikarena e-commerce dapat merubah bentuk pelayanan yang semula harus datang langsung ke suatu instansi yang dituju ataupun melalui via telepon, tapi sekarang menjadi pelayanan yang on-line disetiap waktu dimanapun berada sehingga dapat memudahkan dalam menangani segala transaksi. Tampilan media e-commerce menjadikan pelanggan dapat leluasa melihat segala aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam memasarkan produknya. Pemasaran terbentuk karena adanya aset yang unik sehingga menjadi sebuah jaringan pemasaran yang terdiri dari perusahaan dan pemercaya (stake horder) pendukung, karyawan, pemasok distribusi, pengecer, agen periklanan dan sebagainya seiring dengan langkah perusahaan membangun hubungan timbale balik yang saling menguntungkan. E-commerce dengan manajemen perusahaan sangat erat kaitannya, karena disini e-commerce berperan sebagai sarana pendukung pemasaran untuk menyampaikan informasi demi mencapai tujuan.

Penggunaan e-commerce di Indonesia
Penggunaan e-commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survey awal masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-commerce sebagai sarana untuk kepentingan bisnis. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji tentang motif serta manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan penggunaan e-commerce dalam kepentingan bisnis. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang motif perusahaan dalam menggunakan e-commerce. Temuan ini sangat penting terutama dalam upaya memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa perusahaan sebagai obyek penelitian, yang merupakan perusahaan yang sudah menggunakan layanan e-commerce yang targetnya langsung kepada konsumen dimana perusahaan yang peneliti teliti tersebar di kota kota besar di Indonesia. Adapun sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 27 perusahaan yang bergerak dibidang Jasa dan Dagang dengan kisaran tingkat omzet perusahaan perbulan adalah sebesar 10 juta sampai dengan 100 juta.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Berdasarkan analisis deskriptif faktor motif dapat disimpulkan bahwa faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor yaitu yang menjadi harapan tertinggi bagi para perusahaan ketika ingin menerapkan e-commerce : Mengakses Pasar global sebesar 56%, Mempromosikan produk sebesar 63%, Membangun Merk sebesar 56%, Mendekatkan dengan pelanggan sebesar 74%, Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan sebesar 63% dan Memuaskan pelanggan sebesar 56%. Dan berdasarkan analisis yang kedua yaitu analisis deskritpif faktor manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri dari dua faktor yaitu yang menjadi manfaat terbesar perusahaan setelah menerapkan e-commerce yaitu Kepuasan konsumen sebesar 74% dan Keunggulan bersaing sebesar 81%.
Untuk memanfaatkan kemajuan teknologi guna menunjang keunggulan dari suatu perusahaan harus dilakukan dengan kebijakan yang terfokus pada metode pemasaran pada perusahaan, salah satunya yaitu dengan melalui e-Commerce. Sehubungan dengan itu, pelaku bisnis dalam perusahaan cenderung ingin mendapatkan pemasaran yang efektif dan efisien sebagai sarana informasi dalam transaksi.
E-commerce merupakan terobosan baru dalam dunia informasi, karena dapat memberikan suatu informasi dalam bentuk lebih menarik, menyenangkan dan on line setiap saat tanpa batas waktu, asalkan semua perangkat teknologi memenuhi. Berkaitan dengan itu, perusahaan yang sudah mapan menjadikan objek dalam penerapan pamasaran melalui e-Commerce.

Tujuan 
Tujuan dari penulisan yang kami review adalah :
1.      Untuk mengenalkan media e-Commerce kepada perusahaan dalam memasarkan produk-produknya baik berupa barang atau jasa.
2.      Mencari pengalaman dalam menerapkan ilmu pengetahuan selama di bangku kuliah.
3.      Guna berpartisipasi dalam membuat suatu karya ilmiah, sekaligus menjadi suatu kebanggaan tersendiri dalam memahami ilmu yang telah didapatkan.
Ada sejumlah alasan mengapa perusahaan memasang iklan di internet. Alasan pertama karena para penonton televisi mulai berpindah ke internet. Oleh karena itu media iklan harus mengikutinya dengan asumsi bahwa tujuan periklanan manapun adalah untuk menjangkau target audiensnya secara efektif dan efisien. Para pengiklan mengakui bahwa mereka harus melakukan penyesuaian perencanaan pemasarannya untuk terus mengejar peningkatan jumlah orang yang menghabiskan waktu didepan komputer on line, karena biasanya dia meninggalkan media yang lain.
Tujuan periklanan harus ditetapkan berdasarkan keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar dan bauran pemasaran. Perusahaan yang sudah bonafit serta menerapkan teknologi yang ada sangat membutuhkan pemasaran yang jaringannya luas. Maka cocok jika menggunakan e-commerce yang merupakan salah satu sarana pemasaran yang jangkauannya luas bakan sampai seluruh dunia.
Beberapa keunggulan e-Commerce dapat dipegang oleh perusahaan yang tidak memaksakan kekuatan potensialnya dengan memahami keunggulan perdagangannya untuk konsumen maupun untuk dunia bisnis.

Kesimpulan 
Kesimpulan yang diperoleh dari penulisan yang kami review adalah bahwa dengan menggunakan e-Commerce kita dapat memperoleh beberapa keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi baik, menemukan partner bisnis baru, proses menjadi sederhana dan waktu dapat dipadatkan, dapat meningkatkan produktivitas, akses informasi menjadi cepat, penggunaan kertas dapat dihindari, biaya transportasi berkurang dan fleksibilitas bertambah.
Manfaat dari e-Commerce bagi konsumen diantaranya dapat melayani transaksi 24 jam hamper disetiap lokasi, memberikan banyak pilihan pada pelanggan, menyediakan produk yang tidak mahal dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan pembandinagn secara tepat, pengiriman menjadi cepat, partisipasi dalam pelayanan maya (virtual action), dapat berinteraksi denagn pelanggan lain dan memudahkan persaingan.
Manfaat e-Commerce bagi masyarakat diantaranya dapat memungkinkan untuk bekerja dirumah, terbatasnya jumlah barang yang dijual, dapat menikmati produk atau jasa yang susah dipasarkan, memfasilitasi layanan public seperti perawatan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Dengan adanya berbagai keuntungan e-Commerce, maka terdapat pula keterbatasan dalam kategori teknis dan nonteknis. Keterbatasan Teknis, meliputi:
1.      Adanya kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standard dan beberapa protokol komunikasi.
2.      Adanya bandwidthtelekomunikasi yang tidak mencukupi.
3.      Adanya pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan berubah dengan cepat.
4.      Sulit menyatukan perangkat lunak internet dan e-commerce dengan aplikasi dan database yang ada sekarang ini.
5.      Vendor-vendor kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur lainnya selain server jaringan.
6.      Beberapa perangkat lunak e-Commerce mungkin tidak cocok bagi hardware tertentu.
Keterbatasan Nonteknis, meliputi:
1.      Tidak adanya sentuhan dan rasa hubungan secara on line.
2.      Banyak isu hukum yang belum terpecahkan.
3.      E-Commerce sebagai disiplin baru masih mencari bentuk dan sedang berkembang dengan cepat.
4.      E-Commerce dapat menimbulkan kian regangnya relasi manusia.
5.      Keteraksesan internet masih merupakan hal yang mahal atau tidak cocok bagi pelanggan potensial.
Saran
Oleh karena itu, saran yang dapat diberikan oleh kami untuk perbaikan penulis adalah :
1.      Dalam perusahaan, perlu diadakannya suatu alat pembantu kelestarian dalam pemasaran produk baik itu berupa jasa maupun barang dengan e-Commerce, tetapi bukan berarti alat tradisional dihilangkan.
2.      Perusahaan haruslah memperhitungkan terlebih dahulu dampak positif maupun negative (menguntungkan atau merugikan) jikalau penggunaan alat elektronik sbagai salah satu wadah untukmemasarkan barang atau jasa akan baik ataukah akan memperbesar kerugian.
3.      Dalam dunia maya yang segala sesuatunya mempergunakan alat elektronik, pihak pemimpin dalam suatu perusahaan haruslah memberikan konsekuensi terhadap keputusan yang dilontarkan dan haruslah teliti untuk melakukan suatu keputusan, agar tidak terjadi suatu kesalahan yang mengakibatkan gulung tikarnya suatu perusahaan.
4.      Dalam hal ini, bukan berarti e-Commerce merupakan segalanya dalam perkembangan perusahaan, namun e-Commerce hanyalah salah satu bagian dalam memasarkan produk baik barang maupun jasa. Dengan kata lain, e-Commerce amat sangatlah perlu jikalau perusahaan itu sudah mempunyai omset (keuntungan) yang memadai dan ingin lagi memperluas pemasaran produknya. Sedangkan perusahaan yang masih dalam suatu perencanaan keatas, tidaklah wajib untuk menggunakan e-Commerce, namun bisa menggunakan metode klasik (tradisional).

DAFTAR PUSTAKA :
http://blogcatalog.com
http://indoskripsi.com
http://ilmukomputer.com
http://jurnal.tukerbuku.com
http://jurnalskripsi.com
http://one.indoskripsi.com
http://visa.com

Kelompok :
-Afif Indra Ardiya 58411401
-Ilham Nuriana 53411502
-Olanda Eka putra 55411460
-Dimas Ardiyanto 52411102
-Yosi Septian 57411584
-Muhammad Idraki Zakira 54411863
-Galih Anugrah Ramadhan 52411993
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed